Dalam posting ini akan dijelaskan lebih detail mengenai :
• Air intake system (Page 1)
• Fuel delivery system (Page 2)
• Electronic control system (Page 3)
• Ignition Control System (Page 4)
• Emission control system (Page 5)
1.AIR INTAKE SYSTEM
• Kompenen utama dari Air Intake System adalah :
– Intake Air Temperatur
– Throttle Body
– Fast Idle Air Control
– Idle Air Control
– Mass Air Flow
– Manifold Absolute Pressure
– ISAS (Idle Speed Adjusting Screw)
DIAGRAM ALIRAN UDARA 1
2. Air Flow Meter (AFM)
3. Air intake pipe
4. Throttle body
5. Throttle valve
6. Idle Speed Adjusting Screw
7. Air valve 8. ISC solenoid valve
9. Intake manifold
10. Cylinder head
11. Exhaust manifold
12. Air flow when engine cold
13. Air flow when ISC solenoid valve open
14. Fres air
• Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa antara fast idle (air valve) saat mesin dihidupkan kondisi dingin dengan IAC valve (ISC solenoid valve) untuk idle up saat mesin mendapat beban, dibuat terpisah. Disamping 2 saluran by pass di atas, masih ada lagi saluran by pass untuk Idle Speed Adjusting Screw.
DIAGRAM ALIRAN UDARA 2
2. IAT sensor
3. Air cleaner outlet hose
4. Throttle body
5. Throttle valve
6. ISAS
7. IAC valve
8. Intake manifold
9. Cylinder head
10. Exhaust manifold
11. Air flow
12. MAP sensor
13. Gas filter (jika dilengkapi)
14. Gas filter
• Pada gambar di samping antara fast idle (air valve) dan IAC valve (ISC solenoid valve), dibuat menyatu, tetapi saluran by pass untuk ISAS masih dipertahankan.
1. Air cleaner
2. IAT sensor
3. Air cleaner outlet hose
4. Throttle body
5. Throttle valve
6. IAC valve
7. Intake manifold
8. Cylinder head
9. Exhaust manifold
10. Air flow
11. MAP sensor
12. Engine coolant
• Konstruksi IAC valve sudah menyatukan 2 komponen, yaitu fast idle dan idle up. Fast idle diaktifkan oleh sebuah thermo wax yang dihubungkan langsung dengan air pendingin mesin. Sedangkan idle up diaktifkan oleh ECM / ECU apabila mesin mendapat beban, misalnya : lampu, deffoger, A/C, dan tekanan minyak power steering.
1. Air cleaner
2. IAT sensor
3. MAF sensor
4. Resonator
5. Throttle body
6. Throttle valve
7. IAC valve
8. Air cut valve
9. Intake manifold
10. Fuel delivery pipe
DIAGRAM ALIRAN UDARA 5
1. Air cleaner
3. Throttle body
4. IAC valve
5. MAP sensor
6. Throttle valve
7. Air
8. Intake manifold
• IAC valve pada gambar di samping secara prin- sip kerja hampir sama dengan diagram aliran udara 3 perbedaannya hanya terletak pada kerja rotary valvenya. Pada gambar di samping valvenya bergerak dengan cara berputar.
DIAGRAM ALIRAN UDARA 6
1. Air cleaner
2. IAT sensor
3. Resonator
5. Throttle body
6. Intake air collector
7. Intake manifold
8. MAF sensor
9. Surge tank pipe
10. Throttle valve
11. ISAS (jika dilengkapi)
12. IAC valve
13. Intake air
14. Air flow in IAC valve
15. Air flow in ISAS
DIAGRAM ALIRAN UDARA 7
2. MAF sensor
3. Air cleaner outlet hose
4. Throttle body
5. Throttle valve
6. IAC valve
7. Intake manifold
8. Cylinder head
9. Exhaust manifold
10. By pass air flow
11. Fres air
12. IAT sensor
DIAGRAM ALIRAN UDARA 8
1. Air cleaner 2. IAT sensor 3. Throttle body 4. IAC valve 5. MAP sensor 6. Intake manifold 7. EVAP purge valve 8.Fuel pressure regulator 9. Breather hose 10. PCV hose 11. PCV valve 12. EGR valve
Intake Air Temperature
•Sensor temperatur udara masuk
ini biasa terpasang pada air cleaner
atau hose antara air cleaner dengan
throttle body. Sensor temperatur
udara masuk ini berupa thermistor
dengan bahan semikonduktor yang
mempunyai sifat semakin panas
temperatur maka nilai tahanannya
semakin kecil.
Ada 2 kabel pada IAT yang keduanya dari ECM. ECM akan menyuplai tegangan sebesar 5 volt dan memberi ground untuk sensor. Karena nilai tahanan pada sensor bervariasi akibat perubahan temperatur maka tegangan yang mengalir dari ECM juga akan bervariasi. Variasi tegangan inilah yang dijadikan dasar bagi ECM untuk menentukan temperatur udara masuk yang tepat sebagai input bagi ECM untuk menentukan koreksi jumlah bensin yang disemprotkan oleh injector.
Throttle Body
• Merupakan saluran utama yang dilalui oleh udara sebelum masuk ke intake manifold, di dalam throttle body terdapat :
– Throttle valve
– IAC (Idle Air Control)
– FIAC (Fast Idle Air Control)
– ISAS (Idle Speed Adjusting Screw)
Throttle Valve
• untuk membuka dan menutupnya throttle valve digerakkan langsung oleh acceleration pedal (pedal gas).
• Pada beberapa type mobil, gerakan throttle valve ini sudah digerakkan oleh motor yang dikontrol oleh sebuah kontrol module.
• Berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve, TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, sehingga jika throttle valve bergerak, maka TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve, selanjutnya dengan menggunakan tahanan geser perubahan tahanan ini dikirim ke ECM sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.
• Idle Air Control
• IAC berfungsi untuk menambah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup pada kondisi temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban elektrik difungsikan (idle up). Apabila beban listrik difungsikan (lampu, A/C, P/S) maka katup IAC akan membuka untuk menambah udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya udara yang mengalir, maka ECM akan mendeteksi dan menambah jumlah penginjeksian pada injector. Demikian juga sebaliknya apabila beban kelistrikan kendaraan tidak difungsikan maka katup IAC akan menutup sehingga putaran mesin kembali ke idle.
• Secara konstruksi ada 2 type IAC, yaitu:
– Rotary valve
– Stepping motor
• Stepping Motor Type
• Fast idle Air Control berfungsi untuk menambah jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve tertutup dan temperatur masih dingin. Dengan bertambahnya jumlah udara yang masuk maka ECM akan mendeteksi dan akan menambah bensin yang disemprotkan ke injector sehingga putaran mesin menjadi lebih tinggi dari putaran idle (fast idle).
• Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin. Apabila temperatur masih dingin maka thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas maka thermo wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit, jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle.
• Pada beberapa type kendaraan, FIAC diletakkan terpisah dengan IAC (Idle Air Control). Di beberapa type lainnya FIAC dipasangkan menyatu dengan IAC.
ISAS
• Walaupun secara umum besar kecilnya putaran idle sudah ditentukan oleh ECM, akan tetapi pada beberapa type kendaraan masih dilengkapi dengan ISAS untuk mengatur besar kecilnya putaran idle secara manual.
• Apabila pada karburator, ISAS distel untuk mempengaruhi besar kecilnya pembukaan throttle valve, maka pada mesin dengan EFI system, ISAS distel untuk mempengaruhi besar kecilnya udara yang masuk ke intake air chamber saat idle. Sesuai dengan prinsip dasar injeksi bahwa semakin besar udara yang masuk maka semakin besar pula bensin yang disemprotkan, demikian juga sebaliknya semakin sedikit udara yang masuk maka semakin sedikit bensin yang disemprotkan.
ISAS diletakkan tidak pada saluran udara IAC, akan tetapi melalui saluran bypass yang berbeda.
• MAFS (Mass Air Flow Sensor)
• Ada 3 type MAFS yang akan dijelaskan, yaitu :
– Measuring Plate type
– Measuring Core type
– Heat Resistor type
• MAF sensor dengan tipe measuring plate terdiri dari plat pengukur, pegas pengembali dan potensiometer.
• Udara yang masuk ke intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutupnya plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer ini bergerak pada poros yang sama, sehingga sudut membukanya plat pengukur ini akan merubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.
• Air Flow Meter terdiri dari inti pengukur, pegas pengembali, potensiometer, rumah dan lain-lain. Dipasang diantara saringan udara dan intake manifold. Sensor ini mendeteksi jumlah udara yang masuk ke dalam mesin dan mengirim informasi itu ke ECM sebagai sinyal voltase. ECM menggunakan sinyal ini sebagai salah satu input ke ECM untuk mengontrol besaran penginjeksian.
• Measuring core bergerak ke arah samping sebanding dengan jumlah udara yang masuk. Pada posisi tersebut atau jumlah udara yang masuk dideteksi oleh potensiometer yang dipasang pada measuring core.
Karakteristik MAFS
• Pada type ini sensor jumlah udara masuk, menjadi satu unit dengan sensor temperatur udara masuk. Voltage referensi 5 volt dari ECM digunakan pada sensor jumlah udara masuk dan sensor temperatur udara masuk. Ketika slider potensiometer bergerak melalui resistor sesuai dengan jumlah udara masuk (besarnya aliran udara masuk) sinyal voltase yang keluar ke ECM bervariasi sesuai pergerakan slider.
Heat Resistor Type
• Heat resistor mempunyai sifat dapat berubah-ubah nilai tahanannya apabila temperatur di permukaan resistor berubah-ubah. Perubahan temperatur pada permukaan resistor ini diakibatkan oleh gesekan aliran udara yang melewati permukaan heat resistor. Variasi tahanan ini akan dirubah dalam bentuk variasi voltage yang akan dikirimkan sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya udara yang masuk ke intake air chamber
• Pada MAF sensor terdapat 3 kabel yaitu : kabel input (12 volt), output dari sensor ke ECM (variasi 0~5 volt), kabel massa sensor akan dimassakan ke body.
Manifold Absolute Pressure
• MAP sensor berfungsi untuk mensensor tekanan-tekanan intake manifold sebagai dasar penghitungan jumlah udara yang masuk, melalui IC (integrated circuit) yang terdapat di dalam sensor ini
• MAP sensor menghasilkan sinyal tegangan yang segera di kirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic injection time.
• MAP sensor terdiri dari semi konduktor type pressure converting element yang berfungsi merubah fluktuasi tekanan manifold menjadi perubahan tegangan dan IC (integrated circuit) yang memperkuat perubahan tegangan.
Karakteristik MAPS
• Pada MAP sensor terdiri dari 3 kabel, yaitu: input 5 volt (reverence voltage) dari ECM, ground dan output dari sensor ke ECM bervariasi antara 0 ~ 5 volt.
Udahan dulu Lanjut lagi Page 2 nanti membahas tentang,Tolong apabila ingin Copy paste artikel ini ,dengan persetujuan pemilik Blog ini ,Silahkan melalui Komentar...Trims
Next>>>Fuel delivery system (Page 2)
0 komentar:
Posting Komentar